ADAPTASI PSIKOLOGIS MASA NIFAS
ASKEB III
Setelah bayi lahir, seluruh anggota keluarga mulai
membina hubungan dengan bayi dan perlu menyesuaikan gaya hidup, interaksi serta
hubungan dalam keluarga. Penyesuaian yang dilakukan tiap anggota keluarga
mempengaruhi kesejahteraan keluarga secara menyeluruh.
- Adaptasi
Maternal
Rubin (1963) mengidentifikasikan 3 tahap prilaku
wanita ketika beradaptasi dengan perannya sebagai orang tua yaitu:
Taking in
Taking hold
Letting go
“ Taking in”
v Merupakan fase ketergantungan ibu segera setelah
melahirkan yang menyerahkan sepenuhnya kepada orang lain untuk memenuhi
kebutuhannya.
v Ibu lebih memusatkan perhatiannya dengan kebutuhannya
sendiri sehingga ia tidak mengawali kontak dengan bayinya.
v Ibu mungkin membicarakan pengalaman persalinan yang
baru dialaminya kepada orang lain.
v Rubin mengatakan bahwa fase ini akan berakhir dalam 1
atau 2 hari setelah melahirkan.
“Taking Hold”
Masa transisi/
mulai belajar. Terjadi peralihan dari perasaan tergantung ke mandiri.
Ibu berada
antara mencari kasih sayang untuk dirinya sendiri juga mulai mengalihkan perhatian
dan kasih sayangnya kepada bayi.
Ibu mengharapkan
umpan balik terhadap keterampilan menyusui bayi.
b.
Adaptasi
Paternal
Ayah beradaptasi terhadap kehadiran bayinya dengan mengikuti proses yang
sama seperti ibu bayi
Diawali dengan sentuhan pada bayi.
Biasanya ayah lebih banyak berbicara pada bayinya ketika memberikan
respon terhadap prilaku bayi, sementara ibu lebih banyak menggunakan sentuhan
dan senyum.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADAPTASI PSIKOSOSIAL
Dukungan suami, orang tua,
teman dan orang dekat
Usia
Kehamilan yang direncanakan/
tidakdirencanakan
Status sosio-ekonomi
Masalah seksualitas
Pengalaman orang tua
sebelumnya
Riwayat melahirkan anggota
keluarga atau teman dekat.
Pengalaman yang lalu terkait
dengan pemberi pelayanan kesehatan ( Cohen, Kenner& Hollingsworth, 1991)
Sosial dan budaya (
Pillitteri, 1995)
KELLER HILDEBRANT DAN RICHARD (1985)
Melaporkan bahwa 6 minggu setelah kelahiran
bayi, ayah yang menjalin kontak lebih dalam dengan bayinya dan lebih berperan
serta aktif dalam merawat bayi, ternyata lebih positif penyesuaian perannya
sebagai orang tua daripada yang kurang menjalin kontak dengan bayi.
Kesiapan psikososial
individu yang bersangkutan.
Karakteristik kesiapan psikososial adalah :
- Kapasitas untuk menjalin dan mempertahankan hubungan yang intim
- Kemampuan untuk memberi dan memperhatikan kebutuhan orang lain
- Kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan pola kehidupan sehari-hari
- Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain
- Identifikasi seksual yang jelas
Bila
ibu gagal beradaptasi terhadap perubahan yang dialaminya maka kemungkinan dapat
terjadi masalah gangguan kesehatan jiwa yaitu :
Kemurungan pasca melahirkan (Depresi Postpartum Blues)
Depresi pasca melahirkan (postpartum depresion)
Psikosa pasca melahirkan (postpartum psikosa)
Postpartum Blues
Depresi ringan dan sepintas pada postpartum, ditandai dengan :
Menangis
Merasa sangat lelah
Insomnia
Mudah tersinggung
Sulit konsentrasi
Gangguan hilang dengan sendirinya dan membaik
setelah 2-3 hari, kadang-kadang sampai 10 hari
Distress psikologis meningkat dalam 12 bulan
pertama setelah melahirkan (Johnson 1989; Paltiel 1993)
v Seberapa baik wanita
beradaptasi sebagai ibu tergantung pada hubungan keluarga sebelumnya, gangguan
perasaan selama fase siklus menstruasi dan penggunaan obat hormonal, dukungan
dari suami dan faktor yang saling terkait lainnya.
v Keterbatasan diri dan
perubahan perasaan ringan yang bersifat sementara terjadi 30 % sampai 80 % pada
ibu yang baru melahirkan.
Penyebab
- Kekecewaan emosional (hamil,bersalin)
- Rasa sakit pada masa nifas awal
- Kelelahan, kurang tidur
- Cemas terhadap kemampuan merawat bayi
- Takut tidak menarik lagi bagi suami
Penanganan
ü Tidak memerlukan tindakan
serius
ü Kecuali antisipasi,
pemahaman, rasa aman
Depresi Postpartum
•
Dialami lebih kurang 20% dari ibu yang melahirkan
•
Tidak berbeda dengan gejala keluhan pada depresi psikotik ®
sedih/berduka yang berlebihan dan berkepanjangan.
•
Gejala mungkin tampak lebih dini, biasanya 3 bulan pertama setelah
melahirkan atau sampai bayi berusia setahun.
•
Gejala yang timbul tampak sama dengan gejala depresi : sedih, berduka
yang berlebihan dan berkepanjangan
Walaupun
etiologi belum diketahui secara pasti tetapi menurut penelitian :
•
Faktor biologis karena perubahan hormon selama masa pasca melahirkan
•
Faktor psikologis termasuk sikap negatif sebelumnya tentang mengasuh anak
dan keadaan kehidupan yang menegangkan
•
Faktor sosial seperti tidak mendapatkan dukungan dari suami, hubungan
perkawinan yang tidak harmonis.
4. Depresi selama masa pasca
melahirkan dapat timbul lagi dan gejala bisa berlanjut sampai satu tahun
kemudian.
WASPADA !!!
•
Pikiran bunuh
diri
•
Ancaman
kekerasan terhadap anak
•
Waham paranoid
!!!PERLU PERAWATAN KHUSUS, KONSULTASI PSIKIATRI!!!
Postpartum Psikosa
- Jarang terjadi
- Gejala biasanya terlihat dalam 3 – 4 minggu setelah melahirkan
berupa halusinasi dan perilaku yang tidak wajar
- Penyebab mungkin berhubungan dengan perubahan tingkat hormonal,
stres psikologis dan fisik serta sistem pendukung yang tidak memadai
(Bobak & Jensen, 1987)
- Sering dialami oleh ibu yang mengalami abortus, kematian bayi dalam
kandungan maupun kemudian bayi dilahirkan.
KESEDIHAN DAN DUKACITA
n Perasaan kesedihan dan
dukacita ini berkaitan dengan kehilangan bayi karena keguguran, IUFD, meninggal
setelah lahir atau bayi yang cacat
n Ada 2 hal yang perlu
diketahui tentang rasa sedih :
Individual
Megungkapkan
rasa sedih dengan menangis, mengadu pada orang lain tetapi juga ingin
menyendiri agat tetap tenang dan kuat.
Bidan
dan keluarga harus tetap memberikan dukungan dan bersabar serta menghargai cara
orang tsb mengatasi kesedihannya
2. Tidak Dapat Diramalkan
Perkembangan Rasa Duka cita
(Glen Davidson, 1979)
(Glen Davidson, 1979)
•
Syok dan mati rasa
•
Mencari-cari dan merindukan
•
Disorientasi
•
Reorganisasi
Manajemen PP Aspek Psikososial
Pengkajian
Dengan pertanyaan terbuka meliputi :
- Pengaruh kelahiran :
•
Perasan ibu…?
•
Yang paling berkesan…?
2. Interaksi ibu dan bayi :
Ø Perasan menjadi ibu
Ø Perasaan saat bersama bayi
Ø Tanggapan ibu terhadap
perasaan bayi
Ø Perhatian apa yang diberikan
terhadap keamanan dan kesehatan bayi
3. Dukungan dan aktivitas sosial
•
Hubungan ayah dan bayi
•
Masih terlibat kegiatan sosisl (menyenangkan atau tidak)
4. Harga Diri
v Perasan saat ini dibandingkan
sebelum melahirkan…?
v Adaptasi…?
v Perasaan kondisi fisik…?
v Suasana hati yang dominan…?
v Masa depan…?
5. Stres keluarga
6. Masalah psikologis PP
7. Sos – ek, pekerjaan
8. Rencana perawatan bayi
9. Lingkungan rumah
PERHATIAN !!!
Pengkajian ini cukup rumit bagi nakes
Sulit mengungkapkan
Terkesan mencampuri / tidak tepat
Hargai nilai-nilai yang dianut
Kebutuhan :
- Gangguan komunikasi : kurangnya interaksi ibu – bayi berhubungan
dengan pengetahuan ibu yang kurang tentang respon bayi
- Cemas b/d stres perubahan struktur keluarga dan transisi menjadi
ortu
- Koping individu tidak efektif b/d stres tugas dan tanggung jawab
sebagai ortu dan perawatan anak
- Konflik peran ortu b/d kelahiran bayi
Rencana (Intervensi)
- Bantu klien beradaptasi dengan peran sebagai ibu (Dorong klien untuk
mengungkapkan perasaan tentang kelahiran)
- Bantu klien untuk dapat menerima dan menghadapi perasaannya sendiri
- Anjurkan klien untuk istirahat saat bayi tidur
- Libatkan partisipasi keluarga (bahwa klien butuh istirahat)
- Diskusikan mengenai perawatan bayi
- Ajarkan respon perilaku bayi, anjurkan melakukan interaksi saat bayi
tenang, jaga privacy saat interaksi.
7. Tingkatkan keterampilan
sebagai ortu
–
Meningkatkan kemampuan untuk merawat bayi
–
Ajarkan ortu tentang perilaku bayi dan sinkronisasi
8. Bantu mempererat hubungan
pasutri
v Dorong pasutri untuk melihat
sisi positif antara mereka
v Diskusikan tentang hal-hal
yang membahagiakan dan menyulitkan
v Bantu mengatasi perubahan
hubungan seksual :
•
Jelaskan bahwa masalah seksual bisa menjadi kurang interest karena
tangisan bayi, kelelahan.
•
Posisi yang sesuai
9. Libatkan keluarga dalam
perawatan bayi
10.Waspadai perasaan in
adekuat sebagai orang tua
11.Bantu sibling beradaptasi
- Libatkan sibling
- Anjurkan orang tua memanfaatkan waktu tertentu bersama sibling
Evaluasi
•
Klien melakukan kontak dini dengan bayi dan memeprlihatkan perilaku
positif (+) dalam mempererat kasih sayang
•
Klien mengekpresikan perasaannya tentang persalinan
•
Klien mengungkapkan pemahaman tentang waktu yang tepat untuk berinteraksi
dengan bayi
•
Klien menerima kehadiran dan keadaan bayi
•
Klien memberi respon secara tepat terhadap isyarat komunikasi bayi
•
Klien memperlihatkan kemampuan dalam merawat bayi
•
Klien mengizinkan sibling mengunjungi bayi dan ikut dalam perawatan
•
Ayah mengungkapkan harapan yang realistik terhadap pemulihan ibu PP
•
Kakek / nenek memberi dukungan terhadap pasutri, sibling dan bayi
No comments:
Post a Comment