Thursday, March 28, 2013


ADAPTASI PSIKOLOGIS MASA NIFAS
ASKEB III

            Setelah bayi lahir, seluruh anggota keluarga mulai membina hubungan dengan bayi dan perlu menyesuaikan gaya hidup, interaksi serta hubungan dalam keluarga. Penyesuaian yang dilakukan tiap anggota keluarga mempengaruhi kesejahteraan keluarga secara menyeluruh.
  1. Adaptasi Maternal
            Rubin (1963) mengidentifikasikan 3 tahap prilaku wanita ketika beradaptasi dengan perannya sebagai orang tua yaitu:
*      Taking in
*      Taking hold
*      Letting go
“ Taking in”
v  Merupakan fase ketergantungan ibu segera setelah melahirkan yang menyerahkan sepenuhnya kepada orang lain untuk memenuhi kebutuhannya.
v  Ibu lebih memusatkan perhatiannya dengan kebutuhannya sendiri sehingga ia tidak mengawali kontak dengan bayinya.
v  Ibu mungkin membicarakan pengalaman persalinan yang baru dialaminya kepada orang lain.
v  Rubin mengatakan bahwa fase ini akan berakhir dalam 1 atau 2 hari setelah melahirkan.
“Taking Hold”
*      Masa transisi/ mulai belajar. Terjadi peralihan dari perasaan tergantung ke mandiri.
*      Ibu berada antara mencari kasih sayang untuk dirinya sendiri juga mulai mengalihkan perhatian dan kasih sayangnya kepada bayi.
*      Ibu mengharapkan umpan balik terhadap keterampilan menyusui bayi.


b.      Adaptasi Paternal
*      Ayah beradaptasi terhadap kehadiran bayinya dengan mengikuti proses yang sama seperti ibu bayi 
*      Diawali dengan sentuhan pada bayi.
*      Biasanya ayah lebih banyak berbicara pada bayinya ketika memberikan respon terhadap prilaku bayi, sementara ibu lebih banyak menggunakan sentuhan dan senyum.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ADAPTASI PSIKOSOSIAL
*     Dukungan suami, orang tua, teman dan orang dekat
*     Usia
*     Kehamilan yang direncanakan/ tidakdirencanakan
*     Status sosio-ekonomi
*     Masalah seksualitas
*     Pengalaman orang tua sebelumnya
*     Riwayat melahirkan anggota keluarga atau teman dekat.
*     Pengalaman yang lalu terkait dengan pemberi pelayanan kesehatan ( Cohen, Kenner& Hollingsworth, 1991)
*     Sosial dan budaya ( Pillitteri, 1995)

KELLER HILDEBRANT DAN RICHARD (1985)
Melaporkan bahwa 6 minggu setelah kelahiran bayi, ayah yang menjalin kontak lebih dalam dengan bayinya dan lebih berperan serta aktif dalam merawat bayi, ternyata lebih positif penyesuaian perannya sebagai orang tua daripada yang kurang menjalin kontak dengan bayi.
*     Kesiapan psikososial individu yang bersangkutan.
  Karakteristik kesiapan psikososial adalah :
  • Kapasitas untuk menjalin dan mempertahankan hubungan yang intim
  • Kemampuan untuk memberi dan memperhatikan kebutuhan orang lain
  • Kemampuan untuk belajar dan menyesuaikan pola kehidupan sehari-hari
  • Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang lain
  • Identifikasi seksual yang jelas
            Bila ibu gagal beradaptasi terhadap perubahan yang dialaminya maka kemungkinan dapat terjadi masalah gangguan kesehatan jiwa yaitu :
*      Kemurungan pasca melahirkan (Depresi Postpartum Blues)
*      Depresi pasca melahirkan (postpartum depresion)
*      Psikosa pasca melahirkan (postpartum psikosa)

Postpartum Blues
       Depresi ringan dan sepintas pada postpartum, ditandai dengan :
Menangis
Merasa sangat lelah
Insomnia
Mudah tersinggung
Sulit konsentrasi
Gangguan hilang dengan sendirinya dan membaik
setelah 2-3 hari, kadang-kadang sampai 10 hari
Distress psikologis meningkat dalam 12 bulan pertama setelah melahirkan (Johnson 1989; Paltiel 1993)
v  Seberapa baik wanita beradaptasi sebagai ibu tergantung pada hubungan keluarga sebelumnya, gangguan perasaan selama fase siklus menstruasi dan penggunaan obat hormonal, dukungan dari suami dan faktor yang saling terkait lainnya.
v  Keterbatasan diri dan perubahan perasaan ringan yang bersifat sementara terjadi 30 % sampai 80 % pada ibu yang baru melahirkan.
Penyebab
  • Kekecewaan emosional (hamil,bersalin)
  • Rasa sakit pada masa nifas awal
  • Kelelahan, kurang tidur
  • Cemas terhadap kemampuan merawat bayi
  • Takut tidak menarik lagi bagi suami
Penanganan
ü  Tidak memerlukan tindakan serius
ü  Kecuali antisipasi, pemahaman, rasa aman
Depresi Postpartum
         Dialami lebih kurang 20% dari ibu yang melahirkan
         Tidak berbeda dengan gejala keluhan pada depresi psikotik ® sedih/berduka yang berlebihan dan berkepanjangan.
         Gejala mungkin tampak lebih dini, biasanya 3 bulan pertama setelah melahirkan atau sampai bayi berusia setahun.
         Gejala yang timbul tampak sama dengan gejala depresi : sedih, berduka yang berlebihan dan berkepanjangan
      Walaupun etiologi belum diketahui secara pasti tetapi menurut penelitian :
         Faktor biologis karena perubahan hormon selama masa pasca melahirkan
         Faktor psikologis termasuk sikap negatif sebelumnya tentang mengasuh anak dan keadaan kehidupan yang menegangkan
         Faktor sosial seperti tidak mendapatkan dukungan dari suami, hubungan perkawinan yang tidak harmonis.
4.   Depresi selama masa pasca melahirkan dapat timbul lagi dan gejala bisa berlanjut sampai satu tahun kemudian.
WASPADA !!!
         Pikiran bunuh diri
         Ancaman kekerasan terhadap anak
         Waham paranoid
!!!PERLU PERAWATAN KHUSUS, KONSULTASI PSIKIATRI!!!
Postpartum Psikosa
  • Jarang terjadi
  • Gejala biasanya terlihat dalam 3 – 4 minggu setelah melahirkan berupa halusinasi dan perilaku yang tidak wajar
  • Penyebab mungkin berhubungan dengan perubahan tingkat hormonal, stres psikologis dan fisik serta sistem pendukung yang tidak memadai (Bobak & Jensen, 1987)
  • Sering dialami oleh ibu yang mengalami abortus, kematian bayi dalam kandungan maupun kemudian bayi dilahirkan.
KESEDIHAN DAN DUKACITA
n  Perasaan kesedihan dan dukacita ini berkaitan dengan kehilangan bayi karena keguguran, IUFD, meninggal setelah lahir atau bayi yang cacat
n  Ada 2 hal yang perlu diketahui tentang rasa sedih :
Individual
            Megungkapkan rasa sedih dengan menangis, mengadu pada orang lain tetapi juga ingin menyendiri agat tetap tenang dan kuat.
            Bidan dan keluarga harus tetap memberikan dukungan dan bersabar serta menghargai cara orang tsb mengatasi kesedihannya
2. Tidak Dapat Diramalkan
Perkembangan Rasa Duka cita
(Glen Davidson, 1979)
         Syok dan mati rasa
         Mencari-cari dan merindukan
         Disorientasi
         Reorganisasi 
Manajemen PP Aspek Psikososial
Pengkajian
Dengan pertanyaan terbuka meliputi :
  1. Pengaruh  kelahiran :
         Perasan ibu…?
         Yang paling berkesan…?
2. Interaksi ibu dan bayi :
Ø  Perasan menjadi ibu
Ø  Perasaan saat bersama bayi
Ø  Tanggapan ibu terhadap perasaan bayi
Ø  Perhatian apa yang diberikan terhadap keamanan dan kesehatan bayi
3. Dukungan dan aktivitas sosial
         Hubungan ayah dan bayi
         Masih terlibat kegiatan sosisl (menyenangkan atau tidak)
4. Harga Diri
v  Perasan saat ini dibandingkan sebelum melahirkan…?
v  Adaptasi…?
v  Perasaan kondisi fisik…?
v  Suasana hati yang dominan…?
v  Masa depan…?
5. Stres keluarga
6. Masalah psikologis PP
7. Sos – ek, pekerjaan
8. Rencana perawatan bayi
9. Lingkungan rumah
PERHATIAN !!!
*      Pengkajian ini cukup rumit bagi nakes
*      Sulit mengungkapkan
*      Terkesan mencampuri / tidak tepat
*      Hargai nilai-nilai yang dianut
Kebutuhan :
  1. Gangguan komunikasi : kurangnya interaksi ibu – bayi berhubungan dengan pengetahuan ibu yang kurang tentang respon bayi
  2. Cemas b/d stres perubahan struktur keluarga dan transisi menjadi ortu
  3. Koping individu tidak efektif b/d stres tugas dan tanggung jawab sebagai ortu dan perawatan anak
  4. Konflik peran ortu b/d kelahiran bayi
Rencana (Intervensi)
  1. Bantu klien beradaptasi dengan peran sebagai ibu (Dorong klien untuk mengungkapkan perasaan tentang kelahiran)
  2. Bantu klien untuk dapat menerima dan menghadapi perasaannya sendiri
  3. Anjurkan klien untuk istirahat saat bayi tidur
  4. Libatkan partisipasi keluarga (bahwa klien butuh istirahat)
  5. Diskusikan mengenai perawatan bayi
  6. Ajarkan respon perilaku bayi, anjurkan melakukan interaksi saat bayi tenang, jaga privacy saat interaksi.
7. Tingkatkan keterampilan sebagai ortu
        Meningkatkan kemampuan untuk merawat bayi
        Ajarkan ortu tentang perilaku bayi dan sinkronisasi
8. Bantu mempererat hubungan pasutri
v  Dorong pasutri untuk melihat sisi positif antara mereka
v  Diskusikan tentang hal-hal yang membahagiakan dan menyulitkan
v  Bantu mengatasi perubahan hubungan seksual :
         Jelaskan bahwa masalah seksual bisa menjadi kurang interest karena tangisan bayi, kelelahan.
         Posisi yang sesuai
9. Libatkan keluarga dalam perawatan bayi
10.Waspadai perasaan in adekuat sebagai  orang tua
11.Bantu sibling beradaptasi
  • Libatkan sibling
  • Anjurkan orang tua memanfaatkan waktu tertentu bersama sibling
Evaluasi
         Klien melakukan kontak dini dengan bayi dan memeprlihatkan perilaku positif (+) dalam mempererat kasih sayang
         Klien mengekpresikan perasaannya tentang persalinan
         Klien mengungkapkan pemahaman tentang waktu yang tepat untuk berinteraksi dengan bayi
         Klien menerima kehadiran dan keadaan bayi
         Klien memberi respon secara tepat terhadap isyarat komunikasi bayi
         Klien memperlihatkan kemampuan dalam merawat bayi
         Klien mengizinkan sibling mengunjungi bayi dan ikut dalam perawatan
         Ayah mengungkapkan harapan yang realistik terhadap pemulihan ibu PP
         Kakek / nenek memberi dukungan terhadap pasutri, sibling dan bayi





No comments:

Post a Comment