Thursday, March 28, 2013


PSIKOLOGI LANSIA
ž  Menjadi tua sering kali menjadi momok yang menakutkan bagi wanita.
ž  Padahal, masa merupakan salah satu fase yang harus dijalani seorang wanita dalam kehidupannya, seperti halnya fase-fase kehidupan yang lain, yaitu masa anak-anak dan masa reproduksi
ž  Proses menua (lansia) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling ber interaksi satu sama lain.
ž  Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia
Menopause
ž  Menopause adalah berhentinya menstruasi secara permanen akibat tidak bekerjanya folikel ovarium
ž  haid terakhir pada wanita, yang juga sering diartikan sebagai berakhirnya fungsi reproduksi seorang wanita
ž  tidak jarang seorang wanita takut menghadapi saat menopausenya
ž  Menopause secara alamiah terjadi karena menurunnya sekresi hormone kewanitaan, terutama hormon estrogen.
ž  Penurunan hormon estrogen menyebabkan atrofi (pengisutan) dan pengeringan mukosa vagina
ž  Perubahan-perubahan system hormonal ini mempengaruhi segenap konstitusi psiko-fisiologik sehingga berlangsung proses kemunduruan yang progresif. Karena itu periode klimakterium atau menopause disebut “periode krisis” karena perubahan dan kemunduran yang terjadi mengakibatkan krisis-krisis dalam kehidupan psikis pribadi seseorang.
Klimakterium
ž  KLIMAKTERIUM adalah masa peralihan dalam kehidupan normal seorang wanita yang mulai dari akhir masa reproduktif dari kehidupan sampai masa non-reproduktif
ž  Klimakterium dibagi menjadi 2 tahap, yaitu:
¡  menstruasi sudah tidak teratur, sering terganggu tetapi organ endrokrin seksual masih terus berfungsi
¡  berhentinya organ pembentuk sel telur
Faktor yang mempengaruhi psikologi lansia
ž  Penurunan Kondisi Fisik
ž  Penurunan Fungsi dan Potensi Seksual
ž  Perubahan Aspek Psikososial
Faktor psikologis yang menyertai lansia
ž  Rasa tabu atau malu bila mempertahankan kehidupan seksual pada lansia
ž  Sikap keluarga dan masyarakat yang kurang menunjang serta diperkuat oleh tradisi dan budaya.
ž  Kelelahan atau kebosanan karena kurang variasi dalam kehidupannya.
ž  Pasangan hidup telah meninggal.
FASE KLIMAKTERIUM
ž  Fase pramenopause
ž  Fase perimenopause
ž  Fase menopause
ž  Fase pasca menopause
Fase pramenopause
ž  terjadi <2 bulan sebelum menstruasi terakhir
ž  Fase pramenopause adalah fase antara usia 40 tahun dan dimulainya fase klimakterik
ž  Fase ini ditandai dengan
¡  siklus haid yang tidak teratur,
¡  perdarahan haid yang memanjang
¡  jumlah darah haid yang relatif banyak
¡  kadang kadang disertai nyeri haid (dismenorea)



Fase perimenopause
ž  terjadi 2-12 bulan sejak menstruasi terakhir
ž  Merupakan fase peralihan antara pramenopause dan pascamenopause
ž  Fase ini ditandai dengan :
¡  siklus haid yang tidak teratur
¡  siklus haidnya > 38 hari
¡  banyak terjadi pada wanita pada usia 45-65 tahun
Fase menopause
ž  Menopause adalah perdarahan haid yang terakhir yang terjadi pada usia 40 – 65 tahun
ž  Diagnosis menopause bila seorang wanita tidak haid selama 12 bulan
ž  Menopause merupakan kegagalan ovarium dengan pada usia dewasa, ditandai dengan tidak adanya estrogen, progesteron, dan androgen ovarium
Fase pasca menopause
ž  >12 bulan sejak menstruasi terakhir
ž  terjadi pada usia di atas 60 – 65 tahun
ž  Biasanya wanita beradaptasi dengan perubahan fisik dan psikologis
Tanda dan gejala menopause
¡  mudah tersinggung
¡  depresi
¡  Ingatan menurun
¡  kecemasan
¡  stress
Mudah tersinggung
ž  Ini mungkin disebabkan dengan datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang sedang berlangsung dalam dirinya. Perasaannya menjadi sangat sensitif terhadap sikap dan perilaku orang-orang di sekitarnya, terutama jika sikap dan perilaku tersebut dipersepsikan sebagai menyinggung proses penerimaan yang sedang terjadi dalam dirinya.
Depresi
ž  wanita dua kali lebih besar kemungkinan akan menderita depresi daripada pria
ž  Wanita yang mengalami depresi sering merasa sedih karena kehilangan kemampuan untuk bereproduksi,
ž   sedih karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak,
ž  sedih karena kehilangan daya tarik.
ž  Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita dan harus menghadapi masa tuanya.
Ingatan menurun
ž  sebelum menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami menopause terjadi kemunduran dalam mengingat, bahkan sering lupa pada hal-hal yang sederhana, padahal sebelumnya secara otomatis langsung ingat
kecemasan
ž  Kecemasan yang timbul sering dihubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya tidak pernah dikhawatirkan
ž  Kecemasan pada Ibu-ibu lansia umumnya bersifat relatif, artinya ada orang yang cemas dan dapat tenang kembali setelah mendapatkan semangat/dukungan dari orang di sekitarnya
Stress
ž  stress sifatnya sangat individual
ž  respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan dan dapat menimbulkan beragam reaksi
ž  respon orang terhadap sumber stress tergantung pada beberapa faktor, termasuk keadaan emosi pada saat itu dan sikap orang itu dalam menanggapi stress tersebut
Stressor psikososial yang dialami wanita masa klimakterium
ž  Takut kehilangan fungsi dan ekssistensi sebagai wanita
ž  Kehilangan gairah dan menurunnya fungsi seksual
ž  Takut tidak bisa memuaskan atau melayani suami
ž  Takut kehilangan kasih sayang atau suami mencari wanita lain
ž  Kehilangan kepercayaan diri dan rendah diri
ž  Tidak bisa tampil baik mendampingi suami yang meningkat kariernya
ž  Minder ketemu orang, cenderung ingin dirumah saja
ž  Ingin mengingkari dan memprotes proses biologis yang mengarah pada ketuaan
ž  Terlampau mendramatisir proses ketuaan
ž  Merasa hidupnya kini tak mengandung harapan dan dilupakan orang
ž  Kemunduran biologis dirasakan sebagai mendekatnya kematian, sehingga tak ada gunanya lagi terus hidup
Perilaku aneh pada masa klimakterium
ž  Perilaku aneh pada periode klimakterium ditandai dengan gejala meningkatnya nafsu hubungan sesual sekaligus muncul kegairahan berjuang yang menyala-nyala seperti dimasa puber.
ž  Masa ini mirip sekali dengan masa pubertas, karena itu disebut pubertas kedua
ž  Tingkah laku orang pada periode ini sering lucu, aneh-aneh, janggal atau tidak pada tempatnya
Tingkah laku yang ”berlebihan” tersebut bermaksud untuk
¡  Mengingkari ketuaannya dan ingin mengulangi kembali pola kebiasaan di masa muda
¡  Menimbuni dirinya dengan pakaian dan perhiasan warna-warni serta macam-macam bahan kosmetik, agar kelihatan masih ”remaja”.
¡  Suka mengagumi diri sendiri
¡  Minta banyak perhatian dan dukungan orang-orang sekitarnya
Mengatasi gangguan psikologis pada wanita menopause
ž  Menerima dengan lapang dada
ž  Hadapi masalah yang ada satu persatu,jangan sekaligus
ž  Tidak memikirkan situasi yang tidak menyenangkan dan memusatkan
pikiran pada sesuatu hal yang menyenangkan
ž  Menyesuaikan sikap, jangan biarkan pikiran-pikiran negatif menguasai diri dan hindari sikap pesimis
ž  Merubah lingkungan agar tidak lagi berada dalam keadaan yang monoton
ž  Mencoba untuk memperbaiki penampilan agar lebih segar dan tampil cantik
ž  Mempergunakan setiap waktu luang yang ada dengan melakukan banyak kegiatan yang positif dan kreatif
Peran dlm mengatasi gangguan psikologis
¡  Memberikan konseling bahwa berhentinya haid adalah hal yg fisiologis
¡  Memberikan informasi agar selalu mengkomunikasikan setiap masalah atau perubahan yang terjadi kepada suaminya
¡  Memberi konseling bahwa wanita menopause bisa melakukan hubungan sex
¡  Mempunyai rasa empati terhadap wanita menopause.
¡  Melibatkan anggota keluarga terutama suami dalam memahami kondisi istrinya.
¡  Memberikan perhatian dan kepedulian kepada wanita tsb
¡  Memberi nasehat agar lebih mendekatkan diri pada Tuhan






No comments:

Post a Comment